Rabu, 22 April 2020

MERAWAT ORANG SAKIT

MERAWAT ORANG SAKIT

  1. Pengertian sehat dan sakit

  • Dalam kehidupan kita sehari-hari kita mengalami saat-saat sehat dan kadang-kadang menderita sakit. 
  • Tidak ada seorang pun yang sehat terus menerus atau sakit terus menerus. Sehat dan sakit menimpa semua makhluk yang hidup silih berganti. 
  • Jika kita sedang sehat, kita dapat melakukan segala kegiatan dan aktivitas sehari-hari dengan ringan, enak dan nyaman. 
  • Saat kita sedang sehat berarti organ-organ dalam tubuh kita sedang berfungsi dengan baik. 
  • Sebaliknya jika badan kita sedang sakit, kita merasa berat untuk melakukan kegiatan apapun. 
  • Kita memerlukan pertolongan orang lain untuk membantu segala aktivitas dan kegiatan kita, termasuk memberikan makanan, minuman, obat dan sebagainya. 
  • Jadi saat kita sedang Sakit berarti organ-organ dalam tubuh kita tidak bekerja dengan semestinya, terganggu dan tidak menurut.

  1. Cara merawat orang sakit.
Bila kita atau teman kita sedang menderita sakit, kita harus dapat membantu meringankan penderitaan yang dialaminya dengan cara:

    1. Menjenguk dan menghiburnya
  • Langkah pertama jika kita mendengar berita bahwa teman kita sakit adalah datang menjenguknya di rumah atau di rumah sakit di mana dia dirawat. 
  • Menjenguk dan memberikan motivasi bahwa ia pasti sembuh dari penyakitna merupakan dorongan yang kuat bagi proses penyembuhanya. 
  • Orang yang sedang sakit memerlukan nasehat dan motivasi untuk proses penyembuhanya.

    1. Membacakan paritta suci untuk kesembuhan dan pelimpahan jasa kebaikan kepada yang sedang sakit agar mereka lekas sembuh.

    1. Membantu mengobati atau menolongnya 
  • Jika kita tidak mempunyai kesibukan yang berarti, kita dapat menunggui teman kita yang sakit itu dan membantu menyuapinya makan dan minum obat yang diberikan dokter.
  • Memberi obat yang sesuai dengan penyakitnya, misal luka ringan (diberikan obat merah, anti memar), demam (dikompres, memberi obat penurun panas), dll.

Selasa, 21 April 2020

DANA KEBENARAN

Dana Kebenaran
  1. Dana Kebenaran (dhamma-dana)
    Dengan memanfaatan bakat, intelektual, kepandaian berbicara dari seseorang untuk menyebarkan pesan dari Buddhadharma. Hal ini disebut pemberian dana berupa Kebenaran Buddha. 
  2. Dana kebenaran bisa juga berarti memberikan nasihat yang bermanfaat  kepada orang yang membutuhkan.
  3. Dhamma Dana dilakukan dengan mengajarkan tentang hukum kebenaran
  4. Dasar dari Dana adalah semangat rela berkorban bagi keuntungan mahluk lain.
  5. Contoh: 

  • seorang guru mendidik murid-muridnya
  • orang tua yang menasehati anaknya
  • bhikkhu mengajarkan dhamma (ceramah)
  • seorang motivator memberikan motivasi positif
  • seorang konselor memberikan solusi yang baik untuk orang lain
  • mencetak CD, buku, majalah Buddhis
  • membuat lagu Buddhis

Minggu, 19 April 2020

DANA KEHIDUPAN

DANA KEHIDUPAN
    1. Dana Kehidupan
Berdana dengan memberikan kesempatan hidup bagi mahkluk lain adalah dana kehidupan. Dana ini sangat luhur. 
    1. Bentu Dana Kehidupan
  • Fangsen (burung, ikan, kura-kura, jangkrik)
  • Menolong mahkluk yang menderita 
    1. Manfaat Dana Kehidupan
  • Panjang umur
  • Terlahir ke alam surga
  • Hidupnya akan bahagia
  • Mempraktekan ajaran cinta kasih dan belas kasih
    1. Cara berdana kehidupan
  • Diri sendiri: melepaskan hewan fangsen ke  alam bebas untuk kebahagiaan diri.
  • Untuk orang lain: dengan cara pelimpahan jasa. Contoh: ada orang sakit kemudian kita fangsen dan melimpahkan jasa kebajikan untuk orang tersebut. 
  • Melepaskan penderitaan mahkluk lain: melihat burung terluka kemudian dirawat hingga ia sembuh dan melepaskan ke alam bebas.

  • Berdonor organ tubuh atau darah agar ia bisa hidup lebih lama atau selamat dari bahaya.

Sabtu, 18 April 2020

DANA / BERBAGI

DANA
  1. Pengertian Dana
  • Berdana berarti memberikan sesuatu barang atau jasa kebajikan kepada orang lain
  • dan/atau makhluk yang membutuhkan tanpa mengharapkan suatu balasan atau imbalan. 
1. Dana yang dilakukan oleh orang biasa dan orang suci
a. Amisadana
b. Dhammadana
2. Dana yang hanya dapat dilakukan oleh orang suci
a. Atidana
b. Mahatidana


  1. Macam-macam Dana
  1. Amisadana yaitu memberikan bantuan dalam bentuk barang-barang,
uang atau bentuk materi lainnya. 
  1. Atidana yaitu memberikan kepentingan diri pribadi untuk kebahagiaan dan
kesejahteraan makhluk lain. 
Contoh Sidharta Gotama, ia ikhlas meninggalkan istananya dengan
segala kekuasaan dan kesenangannya, anak istrinya serta
sanak keluarga yang dicintainya, demi untuk mencari jalan guna
membebaskan umat manusia dari pendritaan.

Mahatidana yaitu iklas memberikan jiwa-raga demi kepentingan
mahluk-mahluk yang menderita, yang membutuhkan pertolongannya. 

Contohnya bodhisatva sotasoma menyerahkan dirinya dimakan harimau
yang sedang menderita kelaparan dan hendak memakan anaknya sendiri. 

Seorang pahlawan yang berjiwa besar rela mengorbankan
jiwa raganya demi kemerdekaan negaranya.

Dhammadana yaitu berdana dalam bentuk mental dan spritual berupa nasehat-nasehat. 
Contah orang yang kecanduan alkohol, diberikan nasehat dan bimbingan dhamma

mungkin akan meninggalkan kebiasaanya itu dan bisa sembuh.
  • Demikian juga berdana mencetak paritta suci
  • Membangun vihara juga disebut Dhammadana
  • Buddha menyatakan “Sabbadana Dhammadana Jinati” artinya
persembahan dana untuk kepentingan Dhamma melebihi dana apapun.


  1. Cara berdana yang baik
Dalam memberikan dana kita harus memperhatikan empat faktor agar
pemberian barang atau jasa yang kita lakukan dapat memberikan pahala
yang berlimpah-limpah yaitu:
1. Barang/jasa yang diberikan
2. Faktor niat (cetana)
3. Faktor tujuan berdana
4. Ladang untuk menanam jasa.
  1. Faktor barang/jasa yang diberikan hendaknya barang-barang yang baik
  2. akan membawa manfaat yang baik bagi pemberi dana maupun penerimanya.
  3. Berdana harus dimulai dengan niat (cetana) yang baik,
  4. niat dalam melakukan dana dibedakan menjadi tiga yaitu:
  5. sebelum, saat, dan sesudah.
  6. Motivasi Berdana dengan tujuan tertinggi yaitu mencapai Nibbana.


Terdapat 4 macam dana yang diberikan oleh orang-orang biasa yaitu:

  • Dana yang kecil, tetapi diberikan dengan rasa berat,
  • misalnya dengan harapan timbal balik, maka hasilnya akan kecil.
  • Dana yang kecil, tetapi diberikan dengan rasa tulus ikhlas,
  • maka hasilnya akan berlipat ganda
  • Dana yang besar, tetapi diberikan mengharap pujian,
  • kedudukan atau karena terpaksa, maka hasilnya lebih kecil
  • Dana yang besar, tetapi diberikan dengan rasa ikhlas dan
  • penuh dengan karuna, maka hasilnya akan berlimpah-limpah,
  • baik dalam kehidupan sekarang maupun pada kelahiran yang akan datang.


  1. Hendaknya dana diberikan pada:
  • Orang yang membuat si pendana bahagia 
  • Orang tua, orang yang pernah berjasa pada kita
  • Sangha, 
  • Orang-orang suci 
  • Pertapa, dan brahmana yang hidup sederhana
  • Kaum miskin, pengemis dan kelana (pengembara)


  1. Bagimana cara memberikan Dana yang Benar ?
Adapun cara yang diajarkan oleh Sang Buddha adalah :
1. Hendaknya diberikan dengan cara yang pantas, sehingga ia tidak merasa tersinggung
2. Hendaknya diberikan dengan rasa hormat
3. Hendaknya diberikan dengan tangan sendiri
4. Tidak memberikan dana apa yang hanya cocok untuk dibuang
5. Tidak sembarangan
6. Hendaknya diberikan dengan penuh keyakinan
7. Tepat pada waktunya
8. Diberikan kepada orang yang kesulitan
9. Bukan untuk mencari kepuasan dan kesenangan pribadi (duniawi)


  1. Manfaatnya berdana
Berdana yang dilandasi oleh keyakinan dan kebijaksanaan akan memberikan manfaat,
yaitu:
1. Kebencian menjadi hilang
2. Dicintai orang lain
3. Mempererat persahabatan
4. Niatnya/Citacitanya dapat terkabul
5. Kelak setelah meninggal dunia dapat terlahir di Surga
6. Mempunyai nama yang baik

7. Jika terlahir kembali menjadi manusia maka akan
mempunyi wajah yang elok, kaya, berusia panjang dan terhormat.

Jumat, 17 April 2020

Panduan Pembacaan Paritta Suci pada Acara - Acara Tertentu

SILAHKAN BACA ATAU DOWNLOAD



SUMBER:
BUKU PARITTA SUCI TERBITAN YAYASAN DHAMMADIPA ARAMA

BAIK DAN BURUK


  1. Definisi
Perbuatan baik disebut kusala kamma
Perbuatan buruk disebut akusala kamma
  1. Perbuatan baik
Perbuatan baik adalah perbuatan yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain dan
tidak merugikan keduanya dan meningkatkan kualitas diri.
  1. Contoh-contoh perbuatan baik:
  • menyayangi semua mahkluk
  • tidak mengambil barang milik orang lain
  • menghormati orang lain
  • berkata jujur
  • rajin meditasi
  • berbagi 
  1. Manfaat berbuat baik:
  • banyak teman
  • tidak punya musuh
  • banyak rejeki
  • selalu beruntung
  • dilindungi para dewa
  • terlahir ke alam bahagia

  1. Perbuatan buruk
Perbuatan buruk adalah perbuatan jahat yang menyebabkan kerugian bagi diri sendiri dan
orang lain. Perbuatan ini tidak membawa pada kebahagiaan.
  1. Contoh-contoh perbuatan buruk:
  • membunuh mahkluk hidup
  • menyakiti mahkluk hidup
  • mencuri
  • berbohong
  • membenci
  1. Akibat perbuatan buruk:
  • Banyak musuh
  • Miskin
  • Berumur pendek
  • Sakit-sakitan
  • Tidak punya banyak teman
  • Terlahir ke alam menderita
  1. Orang yang selalu melakukan perbuatan jahat akan menderita.
  2. Orang yang selalu melakukan perbuatan baik hidupnya akan bahagia.
  3. Bagi orang yang telah mengenal ajaran Buddha:

“Ia akan meninggalkan perbuatan buruk, berbuat sesuai dengan ajaran Buddha,
karena itulah berkah utama” (Mangala Sutta, Sutta Nipata 2:4)