Kamis, 26 Maret 2020

BODHISATVA



Ø  Bodhisatva adalah calon Buddha.
Ø  Bodhisattva melatih 10 perbuatan baik (Dasa Paramitta), yaitu:
1.     Dana (Beramal, bermurah hati dengan menderma).
2.    Sila (Hidup dalam sila, bermoral baik)
3.    Nekkhama (menghindari diri dari keinginan berlebihan).
4.    Prajna (Kebijaksanaan, mengetahui sebab dan akibat, memahami keadaan dari sesuatu berdasarkan kebenaran, membedakan benar dan salah)
5.    Viriya (Berusaha dengan sekuat tenaga, tidak takut terhadap rintangan, semangat)
6.    Kshanti (Kesadaran dengan sabar menghadapi segala sesuatu, mampu mengendalikan pikiran sehingga dia kelak terbebas dari kekotoran batin.
7.    Sacca (Kebenaran, yakni benar dalam perbuatan, perkataan dan pikiran)
8.     Adhitthana (Tekad yang mantap, memutuskan segala sesuatu dengan tepat sempurna, dan berbuat sesuai pada waktunya).
9.    Metta (Cinta kasih tanpa keinginan memiliki, cinta kasih yang ditujukan terhadap semua mahluk di 31 alam kehidupan tanpa membedakan bangsa, ras, agama, dan segala perbedaan, merupakan cinta kasih yang sempurna)
10. Upekkha (Batin yang tidak tergoyahkan, merupakan batin yang terarah pada
Kebenaran Hukum Kesunyataan (Dharma).

Ø  Cerita Bodhisatva  terlahir menjadi penyu:
Penyu raksasa menolong orang yang terdampar di lautan dengan menumpangkan orang-orang tersebut di punggungnya dan diantarkannya mereka ke tepian. Kebaikan hati penyu itu adalah dermawan, baik hati, berani berkorban untuk mengembangkan welas asih kepada mahkluk yang menderita.

Ø  Cerita Bodhisatva terlahir menjadi kelinci:         
Pada suatu ketika, Bodhisatta terlahir sebagai seekor kelinci. Ia mempunyai 3 sahabat sejati yaitu seekor monyet, seekor serigala dan seekor berang-berang. Mereka hidup dengan rukun dan damai . Diantara mereka kelincilah yang paling bijaksana.

Terlihat seorang brahmana/pertapa tua kelaparan dan haus.
Kemudian ketiga hewan ini berusaha ingin berbuat baik pada bhramna itu.
Ø  Pertama berang-berang memberikan 7 ikan miliknya. Kemudian seigala membawa kadal dan susus.
Ø  Monyet yang ingin memberikan buah-buahan.
Ø  Sang kelinci bingung akan memberikan apa karena tidak menemukan apapun untuk diberikan pada brahmana itu.
Kemudian ia bertekad akan memberikan tubuhnya. Lalu ia mengumpulkan ranting-ranting dan menyuruh bhrahmana membuat api.
Dengan kesaktiannya Dewa Sakka yang merubah wujudnya menjadi brahmana itu membuat kobaran api yang menyala. Lalu sang kelinci melompat kedalam kobaran api tersebut. Keajaiban terjadi, kelinci tersebut tidak terbakar. Tetapi api yang seolah membara berubah menjadi sejuk. Tubuh kelinci tidak merasakan sakit dan terlahir ke alam dewa. Saat itu brahmana berubah kembali menjadi Dewa Sakha.
Untuk mengenang pengorbanan suci kelinci itu ke seluruh dunia, Dewa Sakka menggambar bentuk kelinci di bulan.Setelah memcapai Penerangan Sempurna, Sang Buddha berkata :"Melihat seseorang datang kepadaKU untuk mencari dana, Aku mempersembahkan hidupKu. Dalam persembahan ini tidak ada yang menandinginKU. Inilah penyempurnaan Dana ParamitaKU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar