Kamis, 26 Maret 2020

KITAB SUCI UMAT BUDDHA

Sejarah Tripitaka

Setelah Sang Buddha Parinibbana (abad ke-4 SM), para murid utamanya berkumpul di Konsili Pertama untuk mendiskusikan masa depan Sangha dan Dhamma, dalam hal ini, ajaran Sang Buddha. Seorang bhiksu bernama Upali membabarkan kembali peraturan-peraturan untuk Sangha luar kepala, sedangkan sepupu sekaligus pelayan Sang Buddha, Ananda, mengulang semua yang pernah dibabarkan Sang Buddha. Konsili menerima pembabaran ulang ini sebagai ajaran Buddha yang akurat, dan akhirnya dikenal sebagai Sutra Pitaka dan Vinaya Pitaka.

Sedangkan Abhidharma adalah pitaka, atau “keranjang” ketiga yang dikatakan ditambahkan saat Konsili Ketiga, pada tahun 250 SM. Meskipun Abhidharma kemungkinan sudah dijalankan sejak saat kehidupan Sang Buddha, kitabnya sendiri ditulis setelah Buddha Parinibbana oleh penulis tak dikenal.

Pembagian Tripitaka

Dalam Buddhisme, kata Tripitaka (bahasa Sansekerta yang artinya “tiga keranjang”; “Tipitaka” dalam bahasa Pali) merupakan koleksi naskah dan kitab Buddhis yang paling awal. Kitab ini mengandung teks yang paling dekat dan akurat dengan kata-kata yang diucapkan Sang Buddha dulu.
Teks dalam Tripitaka dibagi menjadi tiga bagian utama – Vinaya Pitaka, yang berisi aturan-aturan untuk bhiksu dan bhiksuni; Sutra Pitaka (bahasa Pali Sutta Pitaka), kumpulan ceramah Buddha dan pengikut-pengikut seniornya; serta Abhidhamma Pitaka, yang berisi interpretasi dan analisi konsep-konsep Buddhis.

Kita sebagai umat buddha, yang paling umum harus kita ketahui adalah kitab suci agama buddha, Ajaran-ajaran/khotbah-khotbah Sang Buddha semuanya di rangkum dalam satu bagan yaitu : Tipitaka, yang artinya tiga keranjang.

Kitab suci agama Buddha pada zaman dahulu di tulis dalam bahasa pali (bahasa yang di gunakan sehari-hari di India sebelum masehi) di daun lontar, daun lontar masih tersimpan utuh di vihara alu, Srilangka, sekarang banyak beredar buku bacaan tipitaka saduran dari daun lontar bisa di dapat di toko-toko buku atau vihara.

Inilah Skema/bagan/pembagian kitab suci agama Buddha Tipitaka.

Agar lebih mudah di ingat/pelajari, buatlah skema Tipitaka di atas sebuah karton dan tempelkan di dinding rumah/kamar anda.

Tipitaka terbagi atas 3 bagian :

1. VINAYA PITAKA : berisi peraturan & disiplin bagi bhikkhu/ni & samanera/ri (terdiri dari 5 kitab)

a. Parajika
b. Pacittiya
c. Mahavagga
d. Culavagga
e. Parivara

2. SUTTA PITAKA : berisi kumpulan khotbah Sang Buddha (terdiri dari 5 Nikaya)

a. Digha Nikaya : berisi khotbah ukuran panjang 34 sutta.
1. Silakkhanda vagga (13 sutta)
2. Maha vagga (10 sutta)
3. Pathika vagga (11 sutta)

b. Majjhima Nikaya : berisi khotbah ukuran sedang (5 vagga) 152 Sutta.
1. Mula Pannasa
a. Mula pariyaya vagga (10 sutta)
b. Silanda vagga (10 sutta)
c. Opamma vagga (10 sutta)
d. Culamaya vagga (10 sutta)

2. Majjhima Pannasa
a. Gahapati vagga (10 sutta)
b. Bhikkhu vagga (10 sutta)
c. Paribbajaka vagga (10 sutta)
d. Raja vagga (10 sutta)
e. Culamayaka vagga (10 sutta)

3. Uppari Pannasa
a. Devadaha vagga (10 sutta)
b. Anupada vagga (10 sutta)
c. Sunnata vagga (10 sutta)
d. Vibhanga vagga (10 sutta)
e. Salayatana vagga (10 sutta)

c. Samyutta Nikaya : berisi 5 Samyutta (7.762 sutta)
1. Sagatha ragga samyutta
2. Nidana ragga samyutta
3. Khanda ragga samyutta
4. Salayata ragga samyutta
5. Maha raga samyutta

d. Anguttara Nikaya : berisi 11 Nipata (9.557 sutta)
1. Ekaka Nipata
2. Duka Nipata
3. Tika Nipata
4. Cattuka Nipata
5. Pancaka Nipata
6. Chakka Nipata
7. Sattaka Nipata
8. Attaka Nipata
9. Navaka Nipata
10. Dasaka Nipata
11. Ekadasaka Nipata

e. Khuddaka Nikaya : berisi 15 kitab
1. Khuddaka Patta
2. Dhammapada
3. Udana
4. Ittivuttaka
5. Sutta Nipata
6. Vimana vatthu
7. Peta vatthu
8. Thera vatthu
9. Theri vatthu
10. Jataka
11. Nidessa
12. Patismbhidamaga
13. Apadana
14. Buddhavamsa
15. Carita pitaka

3. ABHIDHAMMA PITAKA : berisi tentang ilmu jiwa, metafisika, filsafat Buddha (terdiri dari 7 kitab )
a. Dhamma sangani
b. Dhatukattha
c. Puggala Pannati
d. Katha vatthu
e. Yamaka
f. Patthana
REferensi:
https://nibbana.id/apa-itu-tripitaka/
https://ehipassiko.or.id/penerbitan-tipitaka-indonesia/
http://www.tripitaka.info/index.php/dharma
http://truthbuddha.blogspot.com/2005/12/skema-tipitaka-kitab-suci-sang-buddha.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar